Sunday, August 7, 2016

Prolog-Light in Helsinki

Salju turun tanpa henti dari langit mendung kota ini. Gadis itu lagi-lagi memilih duduk di pojokan perpustakaan. Membuka buku usang sambil menikmati pemandangan kota melalui kaca besar di depannya.
Masih sama.
Suasana dan pemandangan yang ia lihat di depannya masih sama seperti tahun lalu. Saat ia bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya di depan orang itu. Saat-saat ketika ia menikmati harinya beserta senyum orang di sekitarnya. Saat-saat ia merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Orang bilang kehidupan berputar. Kadang di atas dan kadang di bawah. Ketika kau sudah terlalu lama berada di bawah, momen ketika kau berada di atas sangatlah berarti-walau hanya sekejap saja. Sesungguhnya ia lebih merindukan orang yang menemaninya selama momen itu dibanding momen itu sendiri. Karena orang itulah tercipta momen yang membuatnya merasa berada diatas angin. Namun sayang, orang itu pergi terlalu cepat.
Ia tahu orang itu pergi karena ingin memperbaiki segalanya. Namun entah mengapa, ia merasa semua yang pernah mereka jalani bersama sungguh fana. Dan janji yang pernah orang itu ucapkan bagai buih di dermaga.

Yang bisa hilang kapan saja. 

No comments: