Wednesday, January 2, 2013

Cintailah Bumi Maka Bumi Akan Mencintaimu :)



Hilang...
Hancur...
Tiada lagi...
Musnah sudah...
Seluruh daya tak ada...
Seluruh ilmu tak berguna...
Melihat hancurnya pelita dunia...
Tempat hidup sepanjang masa...
Kini tinggal kenangan semata...
Maafkan aku...
Yang tak peduli padamu...
            Agaknya puisi ini tepat dengan yang telah terjadi sekarang ini. Banyaknya bencana yang melanda, cobaan yang menerjang dan keadaan yang sangat rentan akan masalah. Banyaknya bencana ini bukannya membuat kita membuka mata dan sadar. Namun malah membuat kita tertidur dan merasa sudah terbiasa dengan bencana – bencana tersebut. Aneh memang manusia zaman sekarang. Hanya bisa terdiam di dalam keadaan yang begitu memprihatinkan. Sebenarnya, sekarang ini kita sedang ada di dalam keadaan yang tidak aman lagi karena ketidakteraturan masyarakat yang membuat dunia terasa pengap dan begitu sesak. Bukan karena angka mortalitas yang tinggi atau karena banyaknya penduduk yang ada di Indonesia, namun karena perilaku – perilaku masyarakat yang bahkan tidak tahu tempat dan lupa akan segalanya. Anehnya, masyarakat zaman sekarang jadi tambah pemalas. Terutama masyarakat di Indonesia ini. Bayangkan saja, masyarakat zaman sekarang jika memerlukan sesuatu hanya tinggal membeli dan menikmatinya. Jika mereka kesulitan dan menginginkan sesuatu yang serba praktis mereka hanya tinggal membeli barang elektronik yang diinginkan lalu didapatlah sudah yang ia inginkan. Misalnya, ketika ia ingin udara di dalam rumahnya dingin sejuk, maka ia tinggal membeli AC. Betapa mudahnya itu. Dari hal yang mudah itu, bukannya bersyukur, namun malah berulah. Selain itu, masyarakat zaman sekarang juga kebanyakan tidak pernah memikirkan dampak apa yang akan terjadi akibat ulahnya.
            Memang benar, zaman sekarang ini adalah zaman yang sudah serba mudah dan praktis, namun sungguh dibalik itu zaman ini juga merupakan zaman yang perlu ditanggapi dengan kritis bukan hanya teoritis. Banyak sekali hal yang menurut kita bermanfaat namun sebenarnya sangat merugikan. Tanpa kita sadari, hal tersebutlah yang akan menjadi bumerang bagi kita. Kebanyakan orang hanya ingin menikmati mudahnya menggunakan alat – alat modern yang sudah tersedia tanpa memikirkan apa dampaknya jika mereka terlalu berlebihan menggunakan barang – barang tersebut.
            Sebenarnya, wajar mereka ingin serba praktis seperti itu, namun jika mereka menggunakannya terlalu berlebih – lebihan, maka akan lebih banyak madharatnya dibandingkan dengan manfaatnya. Sesuai dengan sabda Rasul bahwa “Sesuatu yang berlebih – lebihan itu tidak baik”. Maka dari itu akan lebih baik jika kita menggunakan alat - alat tersebut seperlunya saja.
Nah, lalu apa hubungan alat - alat elektronik dengan dampak perubahan iklim? Sebenarnya jawabannya simple saja, kebanyakan alat elektronik mengandung CFC yang kurang baik  terhadap lapisan ozon. Dengan seringnya kita menggunakan barang - barang tersebut, maka itu sama artinya dengan kita yang ikut berkontribusi untuk berusaha memusnahkan bumi ini.
Lalu, apa hubungannya antara lapisan ozon dengan musnahnya bumi ini? Secara tidak langsung menurut para ilmuwan, CFC - CFC tersebut sedikit demi sedikit akan menggerogoti lapisan yang melindungi dan menyerap sebagian cahaya sebelum diteruskan ke dalam bumi. Lapisan tersebutlah lapisan ozon itu. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka matilah kita. Oleh sebab itu tidak aneh, jika kita akan sengsara akibat perbuatan ketidakpedulian kita ini.
            Selama ini, manusia dengan nyamannya menggunakan berbagai macam fasilitas yang dengan tidak mau tahu tentang dampaknya terhadap lingkungan. Padahal sebenarnya kita hidup saling ketergantungan. Jika kita hidup hanya mau menang sendiri, lantas jika kita kesulitan siapa yang akan membantu kita? Sikap manusia yang serakah dan tidak pernah puas ini agaknya perlu diperbaiki. Namun bagaimana? Itu sudah menjadi sifat dasar manusia.
            Sebenarnya dibalik semua bencana yang kita alami, sebagian merupakan proses alami dari lingkungan namun banyak pula yang merupakan hasil dari kerja keras kita selama ini. Maksudnya apa? Manusia selama ini telah berusaha dalam mencari berbagai macam alat - alat elektronik yang praktis dan tinggal pakai. Manusia memang pintar, Allah menakdirkan seperti itu. Namun kepintaran itu kebanyakan disalah gunakan. Para ilmuwan - ilmuwan hebat telah berhasil dalam menciptakan benda - benda baru yang sangat berguna bagi kepentingan umat manusia. Akan tetapi mereka telah gagal dalam menjaga dan mencintai alam sekitar. Mereka bisa membuat mobil yang dapat mempermudah umat manusia untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun mereka gagal untuk menjaga keutuhan lapisan ozon kita. Asap dari mobil mengandung semacam gas yang dapat mengikis lapisan ozon kita sedikit demi sedikit. “Sedikit demi sedikit” atau “perlahan tapi pasti” itu adalah suatu hal yang sepertinya ringan, namun serius. Lapisan ozon bumi merupakan lapisan yang menyerap panas terlebih dahulu sebelum melanjutkannya ke bumi. Biasanya lapisan ini mengatur berapa kadar yang harus masuk ke bumi dan berapa yang dikeluarkan kembali. Pada kenyataanya sekarang lapisan ozon kita telah menipis jadi panas matahari tidak sepenuhnya terserap dengan baik dan kerja dari lapisan ozon ini tidak maksimal. Bayangkan, jika 1 buah mobil dapat merusak beberapa molekul lapisan ozon, maka bagaimana dengan beribu - ribu mobil yang digunakan di seluruh dunia? Bagaimana jika penggunaan mobil non stop siang malam dan mengeluarkan zat – zat yang dapat merusak lapisan ozon? Tidakkah itu sebuah bencana?
            Contoh lain yaitu penggunaan lemari es yang berlebihan. Lemari es juga dapat mengikis lapisan ozon. Lemari es mengandung CFC yang dapat merusak lapisan ozon kita. Jangan pernah biarkan lemari es terbuka begitu saja karena itu berarti kita membiarkan bencana datang pada hidup kita. Dengan terbukanya lemari es, CFC - CFC tersebut akan keluar menuju atmosfer lalu merusak lapisan ozon. Sungguh dramatis bukan? Ternyata selama ini hal - hal kecil yang kita lakukan bisa menjadi bencana yang serius. Contoh lainnya yaitu AC yang senantiasa berada menemani kehidupan kita di manapun kita berada. AC sama seperti lemari es dan mobil, AC mengandung CFC yang tidak baik bagi ozon.
                Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker, sedangkan CFC adalah senyawa organik yang mengandung karbon, klorin  dan fluor diproduksi sebagai volatil turunan dari metana dan etana. Bila dilepaskan ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon. Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan.
            Itu baru dampak dari menipisnya ozon secara formal. Ada pula dampak yang tidak terlihat secara langsung namun dapat kita rasakan bersama. Akhir - akhir ini, volume air di laut naik. Mengapa? Adakah hubungannya dengan perubahan iklim? Tentu saja ada. Dengan menipisnya lapisan ozon, maka otomatis sinar ultra violet akan dengan mudah masuk ke dalam bumi tanpa melaui penyaringan sehingga iklim kita akan jadi lebih panas dari sebelumnya. Menurut University Sekolah Teknik dan Sains Terapan yang melaporkan temuan mereka, bahwa lubang ozon yang terletak di atas Kutub Selatan, telah memengaruhi sirkulasi seluruh belahan bumi selatan sampai ke khatulistiwa. Sementara pekerjaan sebelumnya telah menunjukkan bahwa lubang ozon berubah aliran atmosfer di lintang tinggi, kertas Engineering Columbia baru menunjukkan bahwa lubang ozon dapat memengaruhi sirkulasi tropis dan curah hujan meningkat pada lintang rendah di belahan bumi selatan. Ini adalah pertama kalinya bahwa penipisan ozon, fenomena atmosfer di atas yang terbatas pada daerah kutub telah dikaitkan dengan perubahan iklim dari Kutub ke khatulistiwa. Itu berarti menipisnya lapisan ozon sudah berpengaruh pada iklim tropis di khatulistiwa termasuk di Indonesia.
            Pengaruh dari iklim tersebut jelas berdampak pada kehidupan kita. Terutama di bidang perumahan dan permukiman kita. Secara tidak sadar, perubahan iklim dapat mengganggu habitat hewan. Sebagai contoh, keberadaan pesut pada tahun 1975 memiliki 1000 ekor populasi dan sampai saat ini diperkirakan jumlah pesut tinggal 50 ekor di Sungai Mahakam. Pesut yang jumlahnya semakin sedikit diperkirakan ada hubungannya dengan perubahan iklim yang dapat mengganggu habitat pesut tersebut. Saat ini pesut telah dilindungi undang-undang melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang pengawetan tumbuhan dan satwa liar. Dengan terganggunya habitat hewan tersebut, maka rantai makanan di ekosistem tersebut pun akan terganggu. Jika kita teliti, rantai makanan hewan tumbuhan dan manusia selalu berkaitan. Bagaimanapun juga, tidak dapat dipungkiri bahwa jika salah satu komponen rantai makanan hilang, maka rantai makanan tersebut akan terganggu dan jadi tidak seimbang. Begitu pula dengan makhluk hidup di sekitar permukiman kita. Jika perubahan iklim ini dapat menyebabkan kanker pada manusia, maka tidaklah aneh jika perubahan ini juga dapat menyebabkan kerugian pada hewan dan tumbuhan di sekitar kita. Maka dari itu, jika makhluk hidup di sekitar kita terganggu, ekosistem di daerah permukiman kita pun akan ikut terganggu. Selain itu, perubahan iklim ini khususnya dalam panas terik matahari dapat membuat tanah kering, sehingga yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana dengan hewan yang hidup di dalamnya? Akankah bisa bertahan? Bagaimana jika tidak bertahan? Bukankah akan merugikan juga untuk manusia?
            Selain itu dengan bertambah panasnya bumi, maka es di kutub utara dan selatan akan mencair dengan mudahnya yang mengakibatkan volume laut bertambah dan beberapa pulau di sekitarnya tenggelam. Jika hal ini dibiarkan secara terus - menerus maka tidak salah lagi, kelak bumi kita akan tenggelam oleh lautan tanpa pulau. Inginkah kita akan hal itu? Sesungguhnya tidak, namun dengan sikap kita yang tidak mudah puas selalu membuat kita ingin menghasilkan alat - alat baru yang lebih praktis dan mudah digunakan yang lagi - lagi dibuat tanpa melihat dampaknya pada keadaan sekitar. Kita menjadi manusia terlalu sombong akan kemampuan kita. Seharusnya kita sadar, apa tugas kita diutus ke bumi. Apa tujuan kita di turunkan ke bumi. Tidak lain dan tidak bukan adalah hanya untuk menjaga dan memelihara amanah yang telah dipercayakan Allah kepada kita. Namun apa yang kita lakukan? Kita malah menghancurkannya dan bahkan tidak ingat sama sekali bahwa ilmu yang kita miliki berasal dari Dzat yang Maha Tahu dan Dzat di atas segala Dzat. Seharusnya berkembangnya ilmu pengetahuan beriringan dengan kecintaan kita terhadap alam pemberian-Nya. Dengan alam pemberian-Nya, kita dapat hidup dengan nyaman. Seharusnya kita bersyukur bukannya melalaikan tugas kita tersebut.
            Agaknya manusia seperti kita ini pantas disebut sebagai kacang lupa kulitnya. Dengan sikap kita yang secara terus menerus mendzalimi, banyak makhluk hidup dan alam sekitar yang sengsara. Kita seakan lupa pada tempat di mana kita lahir, di mana kita tumbuh dewasa dan tempat di mana kita bisa menciptakan berbagai alat dan prestasi yang mengagumkan. Bumi. Ya. Di Bumi. Selama ini kita hidup di bumi Allah. Di tempat yang disediakan oleh-Nya maka sungguh tidak tahu diri jika kita malah berusaha untuk merusaknya. Mungkin manusia tidak sengaja dan tidak mengetahui dengan dampak ini awalnya, namun tolong sebelum memublikasikan sesuatu, teliti terlebih dahulu perbandingkan antara manfaat dan madharatnya. Jika memang manfaatnya lebih banyak, maka publikasikanlah. Namun jika tidak, biarlah Allah memberi kita yang lebih baik. Jika sudah terlanjur dipublikasikan, gunakan seperlunya!
            Nah sekarang, di zaman yang sudah bobrok ini, sudah banyak perilaku yang tidak mencintai lingkungan, penyelewengan undang - undang lingkungan, dan banyak orang egois yang tidak peduli lagi terhadap lingkungan. Lalu apa yang harus kita lakukan? Satu - satunya cara yaitu hanya dengan mencoba menaggulangi dampak dari bencana bertahap tersebut. Banyak cara yang dapat di lakukan, contohnya seperti berikut.
1.      Pengurangan penggunaan barang - barang yang dapat merusak lapisan ozon. Seperti mobil, lemari es, AC dan sebagainya. Setidaknya kita masih bisa menggantikan naik mobil dengan bersepeda, penggantian AC dengan kipas angin, dan sebagainya. Hal ini setidaknya dapat mengurangi dampak dari pemanasan global.
2.      Selain itu kita dianjurkan untuk tetap menanam tanaman (go green) di sekitar rumah. Dalam hal ini sebaiknya pemerintah lebih jauh menegakkan hukum untuk tidak ada lagi yang menebang pohon sembarangan dan diadakannya penanaman pohon yang lebih banyak. Minimal lima pohon per rumah sehingga penyerapan karbon dioksida lebih cepat.
3.      Jangan lupa juga untuk mematikan segala macam listrik jika tidak dipakai. Hal ini dapat membantu mengurangi perubahan iklim.
4.      Bisa juga dengan di setiap desa, diadakannya 2 macam tong sampah. Yang satu untuk organik agar bisa digunakan untuk pupuk kompos. Satu lagi merupakan anorganik agar tidak merusak struktur tanah, maka alangkah baiknya jika sampah anorganik ini dijadikan suatu karya sehingga banyak manfaat yang muncul.
5.      Kita juga bisa ikut bergabung dalam kelompok - kelompok pencinta lingkungan dan melakukan banyak aksi pertolongan lingkungan. Asik, bukan?
6.      Adakan penyuluhan tentang pelestarian lingkungan hidup ke berbagai tempat.
7.      Jangan sering menggunakan plastik. Sayangilah bumi dan segala isinya.
8.      Gunakan lampu hemat energi.
9.      Jangan biarkan lemari es terbuka begitu saja. Selain mubazir, itu juga dapat merusak ozon. Ingat !! Ozon perlu kita sayangi.
10.  Biasakanlah membuang sampah pada tempatnya sehingga akan memudahkan warga untuk membiasakan diri mencintai alam.
11.  Cintailah bumi maka bumi akan mencintaimu.
Alam ini sangatlah sayang jika dihancurkan begitu saja. Terlalu banyak manfaat yang akan hilang jika kita memusnahkannya.
“Tidakkah kau kelu
Jika kelak melihat anak cucumu menangis tersedu karena malu
Malu akan sikap nenek moyangnya yang menyia-nyiakan kekayaan alam
Dan malah menghancurkannya”
Al Qur’an memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Jangankan manusia biasa. Rasulullah pun diperintahkan untuk senantiasa berusaha dan berdoa agar ditambahkan ilmunya. Seperti sabda Rasul :
“Dua keinginan yang takkan pernah puas, keinginan menuntut ilmu dan keinginan menuntut harta”
            Hal ini dapat menjadi pemicu manusia untuk terus mengembangkan teknologi dengan memanfaatkan anugerah Allah yang dilimpahkan padanya. Hanya saja, itu jika manusia dapat berusaha mengarahkan diri agar tidak mengikuti hawa nafsunya untuk mengumpulkan harta dan ilmu teknologi yang bersifat membahayakan dirinya. Sebagaimana Al - Qur’an menegaskan :
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya-karena air itu-tanam - tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan memakai (pula) perhiasan penghuni - penghuninya telah menduga bahwa mereka mampu menguasainya(melakukan segala sesuatu), tiba - tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, maka Kami jadikan (tanam - tanamannya) laksana tanaman - tanaman yang sudah disabit, seakan - akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda - tanda kekuasaan (Kami) kepada orang - orang yang berfikir” (QS Yunus [10] : 24).


            Maka wahai umat manusia, sebelum azab dan siksaan Allah turunkan kepada kita, marilah kita menyayangi bumi kita ini. Marilah kita buat bumi ini menjadi lebih kokoh. Dengan mencegah dampak negatif dari perubahan iklim yang drastis.

Ingat !! Bertindaklah sebelum ditindak.
Dan belajarlah mencintai maka Kau akan dicintai.
Terutama mencintai bumi kita ini.

“CINTAILAH BUMI MAKA BUMI AKAN MENCINTAIMU”

No comments: